Ankaravizyon.com – Dengan jumlah pengguna internet yang terus bertambah mendorong para pelaku bisnis untuk mendirikan startup. Namun, perjalanan dalam sebuah bisnis pasti akan bermunculan hal-hal yang tidak diinginkan dan yang paling buruk adalah kegagalan. Lantas potensi apa saja yang dapat mengakibatkan runtuhnya sebuah bisnis startup? Berikut.
hal yang membuat bisnis startup gagal
1. Tidak Sesuai Kebutuhan Konsumen
Mempunyai ide yang unik boleh-boleh saja, namun jika produk itu tidak dibutuhkan oleh konsumen maka sudah pasti cepat atau lambat perusahaan tersebut akan bangkrut. Membangun sebuah bisnis tentunya harus melihat seberapa banyak yang membutuhkan produk tersebut dan seberapa banyak peminatnya. Suatu produk yang dibutuhkan pasti akan mendatangkan minat pada konsumen untuk menggunakannya.
2. Tidak Punya Dana yang Cukup
Kekurangan dana termasuk kedalam hal yang membuat bisnis startup gagal. tidak adanya pemasukan maupun perencanaan keuangan yang kurang tepat selalu menjadi kendala bagi setiap bisnis. Telah banyak contoh perusahaan startup yang bangkrut karena berkurangnya konsumen, hal ini membuat pemasukan mereka terus berkurang. Sementara biaya perawatan, pajak, serta menggaji karyawan harus terus dilakukan sehingga mereka terpaksa harus memilih untuk menutup bisnisnya.
3. Marketing yang Buruk
Setiap produk baru pastinya butuh di promosikan agar dapat diketahui dan diterima oleh masyarakat agar mereka tertarik untuk membelinya. Tapi dengan kurangnya upaya marketing tentunya minat dari konsumen tidak akan tumbuh begitu saja. Disinilah letak kesalahannya, banyak perusahaan startup yang menganggap enteng sistem marketing, sehingga hanya mendapati jumlah konsumen yang sedikit dan akhirnya berdampak pada kelangsungan dana mereka.
4. Tidak Dapat Berkompetisi
Hal yang membuat bisnis startup gagal yang sering dijumpai yakni tidak mampu berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan startup tidak mampu bersaing dengan lawannya. Banyaknya pelaku usaha startup yang mengabaikan inovasi maupun pembaruan membuat produk pesaingnya lebih unggul dari punya mereka. Dengan sifat dasar konsumen yang cenderung memilih produk yang lebih bagus membuat perusahaan yang lambat dalam berinovasi akhirnya kehilangan konsumen dan mengalami kebangkrutan.